Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 27 Tahun 2016, tentang Pedoman Penciptaan Wirausaha Baru Kota Banjarmasin, Pemerintah Kota Banjarmasin telah mengembangkan program pembentukan Wirausaha Baru (WUB) Kota Banjarmasin. Kegiatan ini diawaki oleh tujuh instansi Pemerintah Kota Banjarmasin dengan capaian jumlah WUB hampir 3,000 pada akhir tahun 2021 kemarin.
Pemerintah Kota Banjarmasin, melalui Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Usaha Mikro bersama Forum Ekonomi Kreatif Kota Banjarmasin dan Kalsel Kreatif Forum menindaklanjuti visi pengembangan WUB di Kota Banjarmasin ini dengan membentuk Inkubator Bisnis dengan nama Kawal Incubator. Kawal Incubator diharapkan dapat menjadi media dan wadah untuk mempercepat tumbuh kembangnya Wirausaha Baru dan Usaha Mikro di Kota Banjarmasin agar dapat mandiri, berdaya saing, serta kompetitif.
Rangkaian kegiatan Inkubasi Bisnis oleh Kawal Incubator dimulai dengan kegiatan Pra Inkubasi yang diikuti oleh 90 Usaha Mikro dan WUB terpilih hasil dari seleksi ketat. Kegiatan Pra Inkubasi ini diselenggarakan di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) dengan 2 materi utama, yaitu “Membangun Mindset Kewirausahaan” oleh Adam Basrindu (Founder & CEO dari Warko Digital Nusantara) dan “Prasyarat Menjalankan Usaha Berkelanjutan” oleh Budi Rahman (Founder dari Rumah Singgah).
Ada highlight penting yang disampaikan oleh Adam Basrindu dalam materinya, yaitu mengenai pentingnya menyasar target konsumen yang tepat. Lebih lanjut Adam menjelaskan “pada zaman sekarang dengan kompetensi yang sudah berdarah-darah, pelaku usaha dituntut harus lebih jeli dalam melihat Pasar/market dengan melihat siapa target market yang di sasar agar usaha dapat berkembang secara optimal ditengah ketidakpastian dan banyaknya tantangan usaha yang dihadapi”.
Lain halnya dengan Adam Basrindu, Pemateri selanjutnya Budi Rahman lebih banyak menyoroti mengenai pentingnya sebuah produk agar memiliki keunikan yang khas serta diferensiasi dari produk sejenis yang ada di pasar, sehingga konsumen akan lebih mudah “mengingat” dan “membekas” di hati para konsumen.
Para Peserta yang hadir sangat antusias, karena program Inkubator Bisnis ini adalah yang pertama diselenggarakan di Kota Banjarmasin. Salah seorang peserta bernama Ibu Laila Rahmah selaku pemilik Ella Collection berharap “kedepannya usaha dia dapat terus berlanjut dan naik kelas setelah lulus dari program inkubasi bisnis ini. Lebih lanjut dia juga menyampaikan banyaknya hambatan dan tantangan usaha ini menjadikan dirinya penasaran dan ingin belajar lebih dalam, khususnya terkait kesulitan “emak-emak” dalam beradaptasi secara digital.
Bapak Rebo Hibur Siahaan pemilik usaha Amplang Mas Boy juga menyampaikan kesannya setelah mengikuti acara Pra Inkubasi. “Banyak teknik serta skill yang sudah bisa dia diterapkan untuk usahanya, padahal baru pertemuan pertama, serta mengungkapkan ketidaksabarannya mengikuti sesi-sesi selanjutnya.
Kegiatan di HBI ini merupakan sesi pertama dari 8 rangkaian kegiatan pra inkubasi yang diselenggarakan secara hybrid (online dan offline). Selain memberikan materi pelatihan praktis, seluruh peserta akan mendapatkan fasilitasi pendaftaran dan legalitas usaha, desain Logo usaha, Foto Produk, dan Fasilitasi pendaftaran masuk oleh Kawal Incubator. Seluruh peserta Pra Inkubasi yang berjumlah 90 orang ini, selanjutnya akan diseleksi lagi setelah selesai rangkaian acara Pra Inkubasi tahap pertama, untuk diambil 30 orang untuk mengikuti Pra Inkubasi tahap kedua.
Sumber: Herry Pradana-Deputi Riset, Inkubasi & Pengembangan Bisnis